Tabel T Statistika : Sejarah, Rumus, dan cara menggunakannya

Tabel T statistika bisa digunakan dalam mengelola data suatu penelitian yang bersifat kuantitatif. Ada banyak tata cara dan rumus-rumus statistik yang bisa digunakan dalam mengelola data. Salah satu yang bisa kita pakai adalah menggunakan Uji T Statistik.  Tabel T Statistik menjadi salah satu acuan dalam mencari uji T Statistik. . 

Sejarah Tabel T Statistik

Seorang peneliti bernama William Sealy Gosset yang dalam artikel publikasinya ia menggunakan nama samaran yaitu “Student”. Dari penemuan Gosset, sekarang kita bisa mengenal yang namanya Uji T-Student. 

Tabel T Statistik berperan dalam perhitungan Uji T-Student. Menurut William Sealy Gosset mempunyai pendapat bahwa untuk data sampel yang kecil, nilai Z dari distribusi normal tidak terlalu cocok. Oleh karena itu, perlu pengembangan dalam distribusi untuk sampel kecil namun mirip dengan distribusi normal, Uji ini dikenal dengan distribusi t-student. 

Baca Juga: Pengujian Statistik Menggunakan Tabel Z dan Cara Menggunakannya

Tabel T Statistika dan Uji T

Tabel T Statistika 

Berikut ini adalah Nilai Tabel T yang bisa anda gunakan dalam melakukan uji T

tabel t statistika
tabel T Statistik

Distribusi student ini cocok untuk sampel kecil maupun sampel besar. Jika data penelitian n ≥ 30, distribusi ini mendekati distribusi normal, sedangkan jika data sangat besar misalnya n = 10000, nilai distribusi t sama persis dengan nilai pada distribusi normal (pada tabel t df 10000 dan bandingkan dengan nilai Z)

Selain itu, Uji T bisa digunakan jika parameter sudah diketahui dan data sudah terdistribusi normal. Uji T dibagi menjadi tiga jenis yaitu T 1 sampel, 2 sampel berpasangan dan sampel bebas. Cara membandingkannya yaitu dengaan membagi antara t tabel dengan t hitung dan akan didapatkan dengan menggunakan taraf nyata (Umumnya 0,5)

Jika anda ingin melakukan penelitian, uji t ini bisa anda lakukan untuk menguji subjek penelitian anda yang mempunyai satu variasi dan dua variasi karena karena objek studinya bisa berpasangan dan tidak berpasangan.  

Lalu apa perbedaannya?

Baca Juga: Pengertian Penelitian Eksperimen dan Desain Penelitiannya

 

 

Uji T sampel berpasangan

Uji T sampel berpasangan mempunyai sebutan lain yaitu paired-sampel t test. Uji t berpasangan digunaan untuk memperoleh data sampel berpasangan dengan membandingkan rata-rata dari dua variabel untuk suatu grup sampel tunggal. Uji t menghitung selisih dari antara nilai dua variabel untuk  tiap kasus dan menguji apakah rata-rata tersebut bernilai nol.

Kriteria data dalam uji t sampel berpasangan :

  • Data pada setiap pasang akan diuji dalam skala interval atau rasio. 
  • Datanya sudah distribusi normal.
  • Nilai varian bisa sama atau tidak

Uji T berpasangan (Paried t-test) biasanya mempunyai perbedaan antara dua objek yang diamati dalam penelitian. Uji seperti ini biasa dilakukan pada subjek pengujian untuk situasi sebelum dan sesudah proses, atau subjek yang berpasangan maupun setupa (sejenis) Misalnya ketika kita menguji metode pembelajaran A dan B mana yang lebih berpengaruh dalam meningkatkan pembelajaran Matematika. 

Uji T tidak berpasangan

Jika anda ingin melakukan penelitian yang hanya mengambil satu subjek saja. Uji T bisa jadi pilihan anda dalam mengelola data penelitian anda. Karena Uji T bisa digunakan dalam variasi yang tidak berpasangan.

Uji T tidak berpasangan ini bisa menujukan pengaruh dari variabel independen terhadap variabel dependen. Namun perbedaan dari Uji T berpasangan adalah subjek penelitiannya yang hanya tunggal. Contoh penggunaan Uji T ini dalam penelitian jika anda meneliti pengaruh metode pembelajaran A terhadap kemampuan berbahasa.  

Baca Juga: Apa itu Variabel dan Jenis-Jenisnya

Penutup

Demikian penjelasan tentang penelitian eksperimen beserta desain dan contohnya. Semoga artikel ini dapat menambah pengetahuanmu tentang salah satu metode penelitian.

Artikel lainnya terkait penelitian, statistik, dan tutorial bisa kamu akses di blog sekolah stata.

Scroll to Top