LAST DAY: 10% OFF PROMOTION CODE SPECIAL "FLASHSALE30"

Regresi adalah Metode Analisis Statistik, Manfaat, dan Rumus

Jika Anda sedang mempelajari ilmu statistik, terdapat istilah penting yang perlu diketahui, yaitu regresi. Regresi adalah salah satu metode statistik yang digunakan untuk menentukan hubungan sebab akibat antar variabel. Mungkin untuk Anda yang belum mempelajari statistika belum familiar mengenai regresi. Namun, Anda yang kegiatan sehari-harinya berkutat dengan statistik dan analisis data akan sangat terbantu dengan adanya regresi.

Untuk memahami persamaan regresi, di sini akan dijelaskan mengenai regresi, manfaat, beserta rumusnya. Check this out!

Pengertian Regresi

Pada dasarnya, metode regresi merupakan salah satu metode analisis statistik yang bertujuan untuk menentukan hubungan sebab akibat antar variabel. Dalam pengertian lain, regresi adalah metode statistik yang digunakan untuk memperkirakan hubungan antara sebuah variabel dependen/terikat dan satu atau lebih variabel independen/bebas untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel independen pada variabel dependen. 

Regresi merupakan rumus yang bisa digunakan untuk menganalisis data dari yang sederhana, sampai yang jumlahnya begitu banyak atau kompleks. Tidak mengherankan jika rumus regresi pun terbagi dua yaitu linier sederhana dan regresi berganda. ementara itu, terdapat regresi non linear yang biasa digunakan untuk kelompok data yang lebih kompleks, karena hubungan antar variabel tidak sejalan.

Baca Juga: Penelitian Kuantitatif (Pengertian, Karakteristik, dan Penggunaannya)

Manfaat Regresi

Manfaat atau fungsi analisis regresi adalah untuk mengetahui variabel-variabel kunci yang memiliki pengaruh terhadap suatu variabel dependen, permodelan, serta estimasi atau forecasting. Selain itu, terdapat beberapa fungsi atau manfaat lainnya, yaitu:

Memberikan wawasan baru

Manfaat dari metode regresi adalah memberikan wawasan baru melalui kumpulan informasi dalam bentuk data yang dimiliki. Biasanya, para pengusaha sering mengumpulkan data-data mengenai konsumennya. Namun, tanpa analisis regresi yang tepat, semua data tersebut tidak dapat memberikan insight yang berarti.

Melalui analisis regresi dapat memberikan informasi perubahan penjualan selama periode tertentu. Hal ini dapat membantu membuat penyesuaian, mulai dari ketersediaan stok atau bahkan memastikan ketersediaan staf dan produk pemasaran terbaik pada periode tertentu.

Memperkirakan masa mendatang (Forcasting)

Salah satu manfaat yang dimiliki regresi adalah menganalisis hal-hal yang akan terjadi di masa mendatang atau yang lebih sering dikenal sebagai forcasting, termasuk memproyeksikan risiko dan peluang. Fungsi ini banyak digunakan dalam dunia bisnis.

Sebagai contoh, Perusahaan asuransi juga memakai regresi untuk mengestimasi status kredit dari nasabah dan perkiraan angka klaim dana dalam periode tertentu. Selain itu dapat digunakan untuk memperkirakan berapa jumlah produk yang akan dibeli oleh konsumen? Hasilnya dapat ditemukan melalui metode regresi.

Baca juga:

Meningkatkan efisiensi operasional

Metode regresi juga dapat digunakan untuk mengoptimalkan operasional bisnis agar lebih efisien dan menghasilkan output yang diinginkan. Misalkan, Anda melakukan analisis statistik menggunakan regresi untuk mengetahui dampak suhu ruangan penyimpanan terhadap jangka waktu penyimpanan bahan baku. Dengan begitu, Anda tidak perlu mengasumsikan hasil tanpa data riil.

Memperbaiki kesalahan

Manfaat regresi lainnya adalah dapat memperbaiki kesalahan. Kesalahan ini dapat berhubungan dengan pengambilan keputusan. Sebelum keputusan diaplikasikan, keputusan itu dapat diproyeksikan untuk mengetahui hasilnya. 

Misalnya, ketika menambah budget iklan dapat meningkatkan penjualan. Ternyata, setelah menghitung regresi, keputusan tadi malah merugikan budget perusahaan. Jadi, fungsi analisis regresi dalam menghindarkan dari kesalahan pengambilan keputusan.

Baca Juga: Penelitian Kualitatif (Pengertian, Karakteristik, dan Penggunaan)

Rumus Regresi

Regresi dibedakan menjadi beberapa macam. Adapun jenis dan rumus regresi adalah sebagai berikut.

1. Regresi linear sederhana

Regresi linear merupakan model regresi yang menunjukkan hubungan antara satu variabel dependen dengan satu variabel independen dimana keduanya merupakan data kuantitatif. Berikut rumus model regresi sederhana:

Rumus: Y = a + bX + e

Y = variable dependen

X = variabel independen

a = konstanta

b = koefisien regresi

e = error atau residu

2. Regresi linear berganda

Regresi Linear berganda pada dasarnya memiliki kesamaan dengan linear sederhana, hanya saja jumlah variabel independen pada linear berganda terdapat lebih dari satu variabel. Berikut rumus model regresi berganda:

Rumus: Y = a + b1X1 + b2X2 + … + e

Y = variable dependen

X = variabel independen

a = konstanta 

b = koefisien regresi

e = error atau residu

3. Regresi non-linear

Sementara, non linear adalah jenis regresi yang menghubungkan antara variabel yang tidak berhubungan secara linear. Ada berbagai macam bentuk umum regresi non linear, di antaranya:

  • eksponensial: Y = aebX
  • berbentuk pangkat: Y = aXb
  • polinomial: Y = a0 + a1X + … +anXn

Penutup

Semoga penjelasan tentang pengertian, fungsi, dan rumus regresi di atas bisa menambah wawasan Anda tentang dunia statistika. Regresi merupakan hal yang penting dipelajari, terutama apabila Anda bekerja di bidang statistik ataupun untuk penunjang pengerjaan tugas akhir.

Namun jangan khawatir, jika Anda mengalami kesulitan terkait metode regresi, anda dapat menghubungi Sekolah Stata dan menggunakan layanan atau jasa yang tersedia. Tertarik untuk mencobanya? Hubungi admin kami disini. Semoga informasi ini bermanfaat, ya!

Baca juga:

FAQs tentang Regresi adalah Metode Analisis Statistik, Manfaat, dan Rumus

  1. Apa itu Regresi dalam konteks analisis statistik? Regresi adalah metode analisis statistik yang digunakan untuk memahami hubungan antara satu atau lebih variabel independen (faktor penjelas) dan variabel dependen (variabel yang ingin diprediksi atau dijelaskan). Regresi membantu dalam memodelkan dan memprediksi pola serta tren dalam data.

  2. Bagaimana cara kerja metode Regresi? Metode Regresi bekerja dengan mencari hubungan fungsional antara variabel independen dan variabel dependen berdasarkan data yang ada. Regresi menghasilkan persamaan matematis yang menggambarkan pola atau tren dalam data dan memungkinkan untuk melakukan prediksi pada nilai variabel dependen yang tidak diobservasi.

  3. Apa manfaat dari menggunakan metode Regresi? Manfaat dari metode Regresi meliputi: a. Prediksi: Regresi memungkinkan untuk memprediksi nilai variabel dependen berdasarkan nilai variabel independen yang telah diamati. b. Penjelasan: Regresi membantu dalam memahami seberapa kuat dan bagaimana variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen. c. Identifikasi Hubungan: Metode Regresi membantu mengidentifikasi hubungan positif, negatif, atau tidak ada hubungan antara variabel independen dan variabel dependen.

  4. Apa itu Regresi Linear? Regresi Linear adalah bentuk regresi yang mencari hubungan linear antara variabel independen dan variabel dependen. Persamaan Regresi Linear dapat digambarkan sebagai garis lurus yang menggambarkan hubungan di antara kedua variabel tersebut.

  5. Bagaimana rumus dasar Regresi Linear? Rumus dasar Regresi Linear untuk dua variabel (X dan Y) adalah: Y = a + bX Di mana: Y adalah variabel dependen, X adalah variabel independen, a adalah intercept (nilai Y ketika X = 0), b adalah koefisien regresi (menunjukkan perubahan Y untuk setiap perubahan satu unit X).

  6. Apakah ada jenis lain dari Regresi selain Regresi Linear? Ya, ada berbagai jenis Regresi selain Regresi Linear, termasuk: a. Regresi Polinomial: Menggunakan polinomial (non-linier) untuk menggambarkan hubungan antara variabel. b. Regresi Logistik: Digunakan untuk memprediksi probabilitas dari variabel biner atau kategorikal. c. Regresi Ridge dan Lasso: Jenis regresi yang digunakan untuk mengatasi masalah multikolinearitas dan seleksi fitur. d. Regresi Nonparametrik: Tidak mengasumsikan bentuk fungsi tertentu dan dapat digunakan untuk menangani data yang tidak linear.

  7. Bagaimana cara mengevaluasi performa model Regresi? Performa model Regresi dapat dievaluasi dengan berbagai metode, termasuk: a. Mean Squared Error (MSE): Mengukur rata-rata dari kuadrat selisih antara nilai prediksi dan nilai sebenarnya. b. R-squared (R2): Mengukur seberapa baik variasi dalam variabel dependen dapat dijelaskan oleh variabel independen. c. Mean Absolute Error (MAE): Mengukur rata-rata dari selisih absolut antara nilai prediksi dan nilai sebenarnya.

  8. Apakah Regresi rentan terhadap overfitting? Ya, Regresi rentan terhadap overfitting jika model terlalu kompleks dan terlalu cocok dengan data pelatihan. Overfitting dapat menyebabkan kinerja yang buruk pada data yang tidak terlihat. Untuk menghindari overfitting, teknik seperti regulasi atau cross-validation dapat digunakan.

  9. Apakah perangkat lunak atau bahasa pemrograman yang sering digunakan untuk analisis Regresi? Beberapa perangkat lunak dan bahasa pemrograman yang sering digunakan untuk analisis Regresi meliputi Python (dengan library seperti scikit-learn), R (dengan paket seperti stats), dan MATLAB. Selain itu, ada juga perangkat lunak statistik khusus yang menyediakan alat untuk melakukan analisis Regresi.

  10. Kapan sebaiknya saya menggunakan metode Regresi dalam analisis data? Metode Regresi sebaiknya digunakan ketika Anda ingin memahami hubungan antara variabel independen dan variabel dependen, atau ketika Anda ingin melakukan prediksi berdasarkan data yang ada. Jika Anda memiliki data time series atau data kontinu yang ingin dijelaskan atau diprediksi, Regresi dapat menjadi pilihan yang baik.

Scroll to Top