Data Sakernas vs Data IFLS: Mana yang Lebih Bagus?

Data Sakernas vs Data IFLS: Mana yang Lebih Bagus?

Data Sakernas vs Data IFLS: Mana yang Lebih Bagus?-Badan Pusat Statistik (BPS) dan Surveymeter bersama Rand corp adalah dua institusi yang memiliki peran penting dalam mengumpulkan data tentang kondisi sosial-ekonomi di Indonesia. BPS melakukan Survei Angkatan Kerja (SAKERNAS) setiap tahun, sedangkan Surveymeter bersama Rand corp melakukan Indonesian Family Life Survey (IFLS) setiap beberapa tahun.

Data yang diperoleh dari SAKERNAS digunakan untuk mengetahui tingkat pengangguran, tingkat partisipasi kerja, dan lain-lain. Sedangkan data yang diperoleh dari IFLS digunakan untuk mengetahui tingkat kesejahteraan keluarga, tingkat pendidikan, tingkat kesehatan, dll.

Secara umum, kedua data ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. SAKERNAS memberikan data yang lebih detail dan akurat tentang angkatan kerja di Indonesia, sementara IFLS memberikan data yang lebih luas dan mendalam tentang kesejahteraan keluarga dan kesehatan yang berbentuk panel lungitudinal.

Seperti perbandingan antara ‘kentang goreng’ dan ‘nasi goreng’, keduanya enak tapi untuk situasi yang berbeda. Tapi yang pasti, data yang baik akan selalu memberikan kita gambaran yang jelas dalam mengambil keputusan. Jadi, sebaiknya kita menggunakan kedua data ini secara bersama-sama untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang kondisi sosial-ekonomi di Indonesia.

Selain itu, data IFLS juga dapat dibuat menjadi data panel longitudinal, yang memberikan gambaran yang lebih jelas tentang perubahan yang terjadi dalam individu atau keluarga dari waktu ke waktu. Dengan data panel longitudinal, kita dapat mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan yang terjadi dan mengambil tindakan yang sesuai untuk memperbaiki kondisi sosial-ekonomi.

Jadi, jangan pernah salah pilih antara SAKERNAS dan IFLS. Keduanya sama pentingnya dalam memberikan gambaran yang jelas tentang kondisi sosial-ekonomi di Indonesia. Ingat jangan sampai salah pilih, karena kalau salah pilih maka kita akan menjadi seperti ‘kentang goreng yang dicampur dengan nasi goreng’ yang rasanya aneh.”

Baca juga:

Scroll to Top