Jenis Pembobot di Data SDKI

Outline Artikel “Jenis Pembobot di Data SDKI”

 

# Jenis Pembobot di Data SDKI

 

Pada survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI), pembobotan digunakan untuk menyeimbangkan sampel survei sehingga dapat merepresentasikan populasi yang lebih besar. Ada empat jenis pembobotan utama yang digunakan dalam survei DHS:

1. Pembobot Rumah Tangga
2. Pembobot untuk Subsampel Pria
3. Pembobot Individu Wanita
4. Pembobot Individu Pria

Pembobot Rumah Tangga (nama variabelnya adalah hv005) untuk sebuah rumah tangga adalah kebalikan dari probabilitas seleksi rumah tangga yang dikalikan oleh kebalikan tingkat respon rumah tangga di stratum.

Pembobot untuk Subsampel Pria (hv028) untuk sebuah rumah tangga adalah kebalikan dari probabilitas seleksi rumah tangga untuk subsampel yang dikalikan dengan kebalikan tingkat respon rumah tangga untuk subsampel di stratum.

Pembobot Individu Wanita (v005) adalah pembobot rumah tangga (hv005) dikalikan dengan kebalikan tingkat respon individu wanita di stratum.

 

 

Pembobot Individu Pria (mv005) adalah pembobot rumah tangga untuk subsampel pria (hv028) dikalikan dengan kebalikan tingkat respon individu pria di stratum.

Selain itu, terdapat pembobotan tambahan untuk subset sampel seperti pembobotan untuk kasus kekerasan dalam rumah tangga (dv005) dan pembobotan untuk pengujian HIV (hiv05).

Dalam pengumpulan dan analisis data SDKI, pembobotan yang tepat sangat penting untuk menghasilkan perkiraan yang lebih akurat tentang kondisi kesehatan dan demografi populasi di Indonesia. Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih detail tentang jenis pembobotan yang digunakan dalam data SDKI dan bagaimana menghitungnya.

Pembobot Rumah Tangga

 

Pembobot Rumah Tangga digunakan untuk menyeimbangkan sampel SDKI agar lebih mewakili populasi Indonesia. Rumah tangga yang memiliki kemungkinan lebih besar untuk dipilih secara acak dalam sampling dihitung dengan bobot yang lebih rendah. Dalam pembobotan Rumah Tangga, rumah tangga dengan probabilitas seleksi yang lebih kecil lebih banyak dihitung dengan bobot yang lebih besar. Cara menghitung pembobot ini adalah dengan menghitung rasio dari kebalikan probabilitas seleksi dan kebalikan tingkat respons rumah tangga di stratum.

Pembobot Rumah Tangga adalah pembobot yang paling umum digunakan dalam data SDKI untuk menyeimbangkan sampel survei. Dengan menggunakan pembobot ini, akan dihasilkan perkiraan yang lebih akurat tentang variabel yang diukur dalam survei seperti kondisi kesehatan dan demografi.

Pembobot Untuk Subsampel Pria

 

Pembobot untuk subsampel pria digunakan untuk menjaga keseimbangan sampel pada survei SDKI dimana hanya responden pria saja yang menjadi fokusnya. Pembobot ini memperhitungkan probabilitas seleksi rumah tangga untuk subsampel pria dan kebalikan tingkat respon rumah tangga pada subsampel dekatrum. Cara menghitung pembobot ini adalah dengan menghitung rasio dari kebalikan probabilitas seleksi dan kebalikan tingkat respon rumah tangga pada subsampel di stratum.

Pembobot Individu Wanita

 

Pembobot Individu Wanita digunakan untuk mengontrol keseimbangan antara sampel survei dengan populasi wanita di seluruh Indonesia. Pembobot ini dihitung dengan mengalikan pembobot rumah tangga dengan kebalikan tingkat respon individu wanita di stratum. Cara menghitung pembobot ini adalah dengan mengalikan pembobot Rumah Tangga dengan kebalikan tingkat respon individu wanita di stratum.

Pembobot Individu Pria

 

Pembobot Individu Pria menggunakan pembobot informal dari subsampel pria, dimana pada bagian ini hanya melibatkan responden pria dalam survei. Caranya sama seperti Pembobot Individu Wanita, namun akan menggunakan Pembobot untuk Subsampel Pria .

Pembobot Tambahan untuk Subset Sampel

 

Pembobot tambahan biasanya digunakan jika ada subset sampel yang khusus, seperti kasus yang melibatkan kekerasan dalam rumah tangga dan pengujian HIV. Pembobot tambahan dihitung berdasarkan rasio kebalikan probabilitas seleksi dan kebalikan tingkat respon pada subset sampel. Contoh pembobot ini dapat ditemukan di data SDKI terkait kasus kekerasan dalam rumah tangga (dv005) dan pengujian HIV (hiv05).

Kesimpulan

 

Penggunaan pembobot di data SDKI sangat penting untuk menghasilkan data yang akurat tentang kondisi kesehatan dan demografi di Indonesia. Perbedaan antara setiap jenis pembobot dibahas secara rinci dalam artikel ini, bersama dengan cara menghitungnya. Dengan menguasai konsep pembobot, kita dapat memastikan data yang kita kumpulkan dan analisis yang dilakukan memiliki keseimbangan dengan populasi yang lebih besar.

FAQ

 

A. Apakah Pembobotan Diperlukan di Data SDKI?

Ya, pembobotan sangat penting untuk menyeimbangkan sampel survei sehingga dapat merepresentasikan populasi yang lebih besar.

B. Bagaimana Saya Menghitung Pembobot di SDKI?

Setiap jenis pembobot dihitung dengan cara yang berbeda, bergantung pada variabel yang diukur dan kondisi demografi di daerah tertentu. Artikel ini memberikan panduan untuk menghitung setiap jenis pembobot.

C. Apa Bedanya Antara Pembobot Rumah Tangga dan Pembobot Subsampel Pria?

Pembobot Rumah Tangga digunakan untuk menyeimbangkan sampel survei di seluruh rumah tangga yang terlibat, sedangkan Pembobot untuk Subsampel Pria hanya digunakan jika survei hanya melibatkan responden pria.

D. Apa yang Dimaksud dengan Pembobot Individu Wanita?

Pembobot Individu Wanita mengontrol keseimbangan antara sampel survei dengan populasi wanita di seluruh Indonesia.

E. Apakah Ada Pembobot Tambahan untuk Subset Sampel di Data SDKI?

Iya. Pembobot tambahan digunakan jika ada subset sampel yang khusus, seperti kasus yang melibatkan kekerasan dalam rumah tangga dan pengujian HIV.

Leave a Comment

Scroll to Top