Tabel F Statistika

Jenis-jenis Diagram untuk Visualisasi Data beserta Fungsinya

Setelah sebelumnya kita membahas mengenai visualisasi data beserta manfaatnya, saat ini kita akan membahas jenis-jenis diagram dan peruntukannya. Untuk kamu yang belum membaca artikel tersebut, kamu bisa membacanya terlebih dahulu agar memahami mengenai visualisasi data.

Pada artikel mengenai visualisasi data, dijelaskan bahwa penggunaan diagram atau chart merupakan salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam memvisualisasikan data. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan untuk memastikan bentuk chart yang digunakan telah sesuai dan dapat menyampaikan informasi yang ingin diberikan.

Terdapat berbagai macam jenis diagram atau chart yang dapat digunakan, lalu bagaimana kamu menentukan chart mana yang akan kamu gunakan? Apakah chart tersebut dapat membantumu untuk menyampaikan informasi yang ingin kamu sebarkan? Pada dasarnya, penggunaan diagram sendiri bertujuan untuk membantu kita bercerita mengenai data kita gunakan. Oleh karena itu penentuan diagram mana yang akan digunakan sangat krusial, agar cerita yang disampaikan dalam diagram tersebut dapat dipahami dengan tepat oleh audience yang membacanya.

Terdapat berbagai macam chart yang dapat membantu anda dalam bercerita tentang data yang anda miliki, mari kita perhatikan penjelasan berikut!

  1. Diagram Batang

Diagram batang merupakan chart yang dapat digunakan untuk menampilkan perbandingan nilai pada suatu variabel dalam berbagai kategori. Bentuk diagram batang atau bar chart sendiri berupa deretan balok yang tersusun secara horizontal maupun vertikal, dengan tinggi atau panjang tiap balok menggambarkan nilai dari tiap kategori. 

Mengapa menggunakan bar chart untuk perbandingan nilai? Karena pada bar chart, mata kita dapat membandingkan titik akhir dari bar chart, sehingga kita dapat dengan mudah untuk menyimpulkan dengan cepat, kategori mana yang memiliki nilai terbesar dan kategori mana yang memiliki nilai terkecil.

Terdapat sebuah tips dalam penggunaan bar chart. Dianjurkan untuk selalu menggunakan bar chart dua dimensi, karena penggunaannya memudahkan untuk interpretasi datanya. bar chart tiga dimensi dapat membuat besaran nilai dari tiap kategori menjadi ambigu, karena terdapat sisi depan dan sisi belakang yang berada pada titik yang berbeda.

Bar chart statistics exam score
  1. Diagram Garis

Diagram garis merupakan chart yang dapat digunakan untuk menampilkan perubahan nilai suatu variabel dari waktu ke waktu. Bentuk diagram garis atau line chart berupa garis yang dapat naik atau turun sesuai dengan nilai pada sumber data yang akan disajikan.

Line chart paling sering digunakan untuk menampilkan data time series dengan periode waktu seperti hari, minggu, bulan, tahun, dll. Oleh karena itu, Line chart merupakan grafik yang sangat cocok untuk digunakan pada data yang menunjukkan perbandingan mengenai naik turunnya suatu tren.

Jika kamu tidak hanya ingin menunjukkan tren perubahan suatu variabel, tetapi juga ingin menunjukkan besaran nilai pada tiap rentang waktunya, maka kamu perlu menambahkan titik pada setiap ujung atas dan ujung bawah dari diagram garis tersebut.

Inflation Line Chart
  1. Diagram Pie dan Donat

Diagram pie dan donat atau pie chart dan donut chart biasa disebut diagram lingkaran, dapat digunakan untuk menampilkan kontribusi setiap nilai yang dimasukkan. Sesuai dengan namanya, diagram lingkaran dapat berupa lingkaran dengan terdapat potongan seperti kue pie atau dapat berbentuk donat dengan lubang ditengah lingkaran. 

Penggunaan atau pie chart dan donut chart bertujuan untuk memberikan informasi berupa nilai dari masing-masing item dalam suatu rangkaian data terhadap jumlah dari keseluruhan item secara proporsional. Nilai dari tiap item pada diagram berupa persentase dari jumlah keseluruhan nilai.

Pie Chart income contribution
  1. Diagram Scatter Plot

Diagram scatter plot dapat digunakan untuk melihat korelasi dari dua buah variabel. Bentuk scatter plot berupa banyak titik dengan setiap titiknya menggambarkan tiap item yang tersusun sesuai dengan hubungan atau korelasi dari dua buah variabel.

Sebagai contoh, misalnya berat badan akan berada di sumbu y, dan tinggi akan berada di sumbu x. Korelasi bisa positif (naik), negatif (turun), atau nol (tidak berkorelasi). Jika pola titik-titik miring dari kiri bawah ke kanan atas, menunjukkan korelasi positif antara variabel yang diteliti. Jika pola titik-titik miring dari kiri atas ke kanan bawah, menunjukkan korelasi negatif. Garis yang paling cocok (atau disebut ‘garis tren’) dapat ditarik untuk mempelajari hubungan antar variabel.

scatter plot height vs weight
  1. Peta

Peta seringkali digunakan untuk melihat persebaran suatu variabel berdasarkan lokasi yang dapat meliputi negara, provinsi, dan kota. Sesuai namanya, bentuk visual peta berupa gambaran lokasi geografis atau daerah dengan penampilan nilai pada setiap daerah yang ingin dilihat atau diobservasi. Selain dengan menampilkan nilai, kita dapat menunjukkan intensitas dengan perbedaan warna pada masing-masing daerah pada peta. Wilayah yang ingin disorot bisa menggunakan suatu warna dengan intensitas yang dapat kita atur kontrasnya untuk mengarahkan pandangan audiens kepada wilayah tersebut, sementara wilayah yang lain diberi warna yang lemah seperti abu-abu untuk menunjukkan bahwa daerah tersebut tidak memiliki nilai dalam variabel yang ingin ditampilkan.

heatmap
Scroll to Top