Asumsi dimensiality pada Propensity Score Macthing

[sitemap]

Asumsi dimensiality pada Propensity Score Macthing-Asumsi dimensi (atau dimensiality) adalah asumsi yang digunakan dalam analisis propensi skor (propensity score atau PSM). Asumsi ini menyatakan bahwa propensi skor merupakan variabel yang terpisah dari variabel lain yang terlibat dalam analisis tersebut, dan tidak terkait dengan variabel tersebut secara langsung.

Propensi skor adalah probabilitas yang menggambarkan kemungkinan seseorang menerima intervensi atau tidak. PSM adalah metode yang digunakan untuk mengevaluasi dampak dari suatu intervensi dengan membandingkan perubahan yang terjadi pada kelompok yang menerima intervensi dengan perubahan yang terjadi pada kelompok yang tidak menerima intervensi. Asumsi dimensi diperlukan agar dapat memastikan bahwa perbedaan yang terjadi antara kelompok yang menerima intervensi dan kelompok yang tidak menerima intervensi disebabkan oleh intervensi tersebut, bukan disebabkan oleh variabel lain yang terkait dengan propensi skor.

 

Langkah-langkah uji Asumsi dimensiality pada Propensity Score Macthing

Untuk mengetest asumsi dimensi (atau dimensiality) dalam analisis propensi skor (PSM) dapat digunakan dengan pendekatan membuat balancing test, test ini mencoba untuk melihat apakah balance antara kelompok control dan kelompok treatment, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan, yaitu:

  1. Membuat plot garis trend untuk propensi skor pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Plot garis trend ini bisa dilakukan dengan menggunakan software statistik seperti STATA atau Excel.
  2. Menghitung rata-rata propensi skor pada masing-masing kelompok.
  3. Menghitung perbedaan rata-rata propensi skor antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol.
  4. Menghitung koefisien regresi yang menggambarkan hubungan antara propensi skor dan variabel dependen.
  5. Menghitung t-statistic dan p-value untuk mengetahui seberapa signifikan koefisien regresi tersebut.
  6. Jika t-statistic dan p-value yang diperoleh signifikan, maka asumsi dimensi dapat dikatakan terpenuhi. Namun jika t-statistic dan p-value yang diperoleh tidak signifikan, maka asumsi dimensi tidak terpenuhi.
  7. Jika asumsi dimensi tidak terpenuhi, maka hasil analisis PSM tidak dapat diandalkan dan perlu dilakukan metode analisis lain yang sesuai.

Asumsi dimensiality pada Propensity Score Macthing

 

 

Kekurangan Asumsi dimensiality pada Propensity Score Macthing

Salah satu kekurangan analisis asumsi dimensi (atau dimensiality) dalam propensi skor (PSM) adalah sulitnya menentukan propensi skor yang tepat. Propensi skor merupakan probabilitas yang menggambarkan kemungkinan seseorang menerima intervensi atau tidak. Namun, tidak ada cara yang pasti untuk menentukan propensi skor yang tepat, karena banyak faktor yang dapat mempengaruhi keputusan seseorang untuk menerima intervensi atau tidak.

Selain itu, asumsi dimensi juga tidak selalu terpenuhi dalam keadaan nyata. Misalnya, jika terjadi perubahan yang signifikan pada keadaan atau kondisi yang mempengaruhi kelompok yang menerima intervensi dan kelompok yang tidak menerima intervensi sebelum intervensi terjadi, maka asumsi dimensi tidak terpenuhi.

Kekurangan lain dari asumsi dimensi adalah bahwa tidak semua intervensi atau perubahan memiliki dampak yang sama pada kelompok yang menerima intervensi dan kelompok yang tidak menerima intervensi. Jadi, meskipun asumsi dimensi terpenuhi, hasil analisis PSM masih bisa saja tidak akurat karena intervensi tersebut tidak memberikan dampak yang sama pada kedua kelompok tersebut.

 

Kesimpulan

Dengan demikian, asumsi dimensi merupakan salah satu asumsi yang penting dalam PSM, karena memastikan bahwa perbedaan yang terjadi setelah intervensi terjadi merupakan dampak dari intervensi tersebut, bukan disebabkan oleh variabel lain yang terkait dengan propensi skor.

 

Baca Juga :

Scroll to Top